Minggu, 25 Maret 2012

Warung Pasta Margonda Raya


Depok, 25 Maret 2012
            
            Warung Pasta atau yang lebih dikenal dengan sebutan Warpas terletak di jalan Margonda Raya no.518. Tempat strategis dan berbagai menu pasta dan pizza yang di mix dengan bahan-bahan yang unik membuat tempat ini memiliki ketertarikan tersendiri.
Warung Pasta ini beroperasi dari pukul 10.00 WIB sampai dengan 23.00 WIB dan memiliki bangunan dua lantai yang ditata sedemikian rupa sehingga membuat pengunjung betah berlama-lama di tempat ini.
Bagi teman-teman yang memerlukan tempat asik untuk sekedar berkumpul bersama sahabat, keluarga, ataupun bersama pacar tercinta gue anjurin buat coba balkon atas saat malam hari. Kita bisa melihat kerlap-kerlip lampu kendaraan yang berlalu lalang di jalan Margonda Raya, suasananya juga asik dan buat gue itu lumayan ajib buat nenangin fikiran kacau yang tergerus rutinitas sehari-hari.
Selain menu yang variatif, pelayanan yang ramah dan memuaskan juga merupakan nilai positif tersendiri yang dimiliki tempat ini. Setau gue kalau ada hari-hari spesial Warung Pasta ini bakal mendekor ruangannya sedemikian rupa biar pas dan matching sama temanya. Contohnya pas hari Halloween kemarin hampir semua pelayan dirias seperti hantu dan  diadakan berbagai tantangan bagi pengunjung yang datang.
            Fasilitas di tempat ini juga lengkap kok, ada WIFI, AC, dan alunan musik yang membuat suasana semakin asik juga tersedia di warung pasta.
            Pasta yang menjadi pilihan saya sewaktu itu adalah fettucini Meat Lover, yang jika diartikan bisa cinta daging ataupun daging cinta. Entahlah. Semua orang juga tau. Untuk mencoba Meat Lover, kita tak perlu merogoh kocek terlalu dalam. Kira kira hanya sekitar Rp.30.000,- kita sudah dapat menikmati Meat Lover yang ajib ini.
            Ice tea mint refill juga minuman yang pertama saya pilih. Es teh manis ini ditambah dengan sedikit daun mint yang membuat aroma mint sangat terasa ketika sampai di tenggorokan. Dan lagi-lagi semua orangpun tau itu.
Jika habis, kita boleh me-refill nya dengan yang baru. Kita hanya perlu membayar sebesar Rp.15.000,- dan puas meminumnya sampai beberapa gelas. Tentu sangat cocok bukan dengan jiwa-jiwa mahasiswa yang kita tau sendiri seperti apa.
 Tunggu apalagi ayo langsung berangkat ke tempat ini, dan rasakan kasiatnya :)

Sabtu, 17 Maret 2012

Kedai Cobra yang Memicu Adrenalin

Bagi Anda yang suka dengan makanan dan tantangan, maka Kedai Cobra adalah tempat yang cocok untuk anda. Selain bisa mengisi perut, adrenalin juga bisa terpacu dengan hanya melihat menu makanan yang ekstrim di kedai ini.

Makanan ekstrim ini patut dicoba jika anda benar menyukai tantangan dan makanan. Karena selain menakutkan, makanan di Kedai Cobra pun tak kalah nikmat rasanya. “Saya kalau kesini makan sate ular kalo gak makan sate biawak. Enak. Rasanya mirip ayam. Tapi daging ular kalo sudah dingin keras” Kata Dimas (19) pengunjung kedai cobra.

Menu yang ditawarkan antara lain, sate ular, sate biawak, sate monyet, sop ular, rica-rica cobra, hati beruang, sampai darah ular disediakan di kedai ini. Semua makanan dan minuman ini dapat dibeli dari harga Rp 15.000 hingga Rp 1.000.000 tiap porsinya.

Pengelola Kedai Cobra, Nani (42) menyatakan, ide awalnya membangun kedai cobra karena kecintaannya pada ular. Nani mengaku suka memelihara ular dan sampai saat ini memelihara banyak jenis ular.

Menu makanan di Kedai Cobra juga bisa digunakan sebagai obat alternatif. Contohnya daging cobra untuk penyakit kulit, dan alergi. Daging biawak untuk gatal-gatal, eksim basah/kering dan masih banyak lagi.

Nani juga menambahkan, yang paling spesial dan unik serta hanya bisa didapatkan di kedai kobra adalah tokek goreng tepung. Makanan paling unik di kedai ini. Tokek digoreng dengan tepung tanpa dipotong-potong. Tokek disajikan dengan bentuk asli. “enak sekali rasanya”. Katanya dengan bangga.

Jumat, 09 Maret 2012

Dodol Nyak Mai dari Betawi

Dodol Nyak Mai asli Betawi
 Jakarta, 10 Maret 2012

Juani (49), tetap menjalankan usaha dodol warisan ibunya.  dengan berbekal keyakinan ia telah mempertahankan nama besar dodol Nyak Mai tetap dikenal, sebagai makanan khas dari Betawi. Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Ia tinggal bersama suami, anak, menantu, dan kedua cucunya. Rumah sekaligus tempat pembuatan dodol yang di kediaminya ini sudah sangat dikenal oleh warga sekiar.

Usaha dodol yang telah berdiri 15 tahun ini, tetap mempertahankan rasa dan kualitasnya. Selain legit dan tanpa bahan pengawet, dodol Nyak Mai ini juga berbeda dari dodol-dodol yang lainnya.

Proses produksinya pun masih sederhana, dari mulai memarut kelapa hingga mengaduk dodol, semuanya dilakukan oleh tenaga manusia. Kira-kira dibutuhkan waktu sekitar sembilan jam sampai dodol matang dan siap untuk di kemas.

Pembuatan dodol dimulai dari pukul enam pagi hingga pukul 3 sore, dengan mencampurkan bahan-bahan seperti beras ketan, gula jawa, gula manis, dan santan. Para pekerja mengaduk dodol tanpa henti hingga akhirnya dodol matang dan siap untuk di packing  pada malam harinya.

Dodol yang dijual di kemas dalam berbagai ukuran. Ada yang dijual Rp.40.000/kg, ada juga yang dikemas dengan bentuk lonjong dan kotak, dengan harga Rp.10.000 dan Rp.18.000.

Juani tidak hanya bekerja sendiri, ia ditemani lima karyawannya yang diupahi Rp.80.000/hari. Dalam seminggu biasanya Juani memproduksi dodol sebanyak dua sampai tiga kali, terkecuali hari-hari besar seperti lebaran. Saat hari biasa dodol yang di produksi hanya sebanyak satu kuali saja, namun jika hari besar seperti lebaran, ia bisa memproduksi dodol sebanyak dua kuali dalam seminggu.

Hasil produksi dodol tersebut biasanya dititipkan ke warung Betawi di daerah Setu Babakan, ada juga yang dijual dirumah. Kebanyakan pembeli justru lebih banyak yang langsung datang kerumahnya, dengan alasan dapat memperoleh dodol yang lebih enak karna baru di produksi.

Produksi dodol Nyak Mai ini sudah dikenal di daerah Jakarta, dan banyak juga konsumen yang rela datang dari luar daerah seperti Bali dan Lampung untuk membeli dodol Nyak Mai ini. Bahkan pemasarannya sudah mencapai negara-negara diluar Indonesia, seperti Malaysia, Cina, dan Belanda.

Usaha dodol yang dijalani Juani ini sangat membantu perekonomian keluarganya. Dengan modal Rp.900.000 sekali produksi, keuntungan kotornya bisa mencapai Rp.1.600.000.

Selain memproduksi dodol, Juani juga memproduksi makanan-makanan khas betawi lainnya. Seperti kembang goyang, wajik, tape uli, kue pepe, geplak, sagon, biji ketapang, dan bir pletok.

Hasrat untuk menambah cabang usaha dodolnya sangat di inginkan Juani. Namun, modal yang seadanya hanya cukup untuk produksi di satu tempat saja. Dia sangat berharap akan ada bantuan dari pemerintah setempat agar nama Dodol Nyak Mai tetap dikenal sebagai makanan khas dari Betawi.

asoy geboy